Kamis, 20 Desember 2012

METABOLISME MAGNESIUM

Diajukan sebagai tugas mata kuliah
Biokimia Gizi






Dosen Pembimbing
Arlen Defitri Nazar, S.ST, M.Biomed


Kelompok 4
EFNITA (112110180)
ELSA PERMATA SARI (112110181)
FITRIA OKA SUCI (112110183)
LISA GUSRIWATI (112110186)
PUTRI RAMADHANI (112110191)
WINDA SARI (112110202)
KELAS 2C









PROGRAM DIII JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN PADANG
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2012

Magnesium (Mg)
            Adalah kation nomor dua palinng banyak setelah natrium di dalam cairan interseluler. Kuranglebih 60% dari 20 - 28 mg magnesium di dalam tubuh terdapat di dalam tulang dan gigi, 26% didalam otot dan selebihnya di jaringan lunak lainnya serta cairan tubuh. Magnesium di dalam tulang lebih banyak merupakan cadangan yang siap dikeluarkan bila bagian lain tubuh memerlukan. Diperkirakan sepertiga dari tersedianya magnesium di dalam tubuh bergabung atau bercampur dengan unsur fosfat sedangkan sisanya dalam keadaan bebas melekat pada permukaan susunan mineral. Konsentrasi magnesium di dalam plasma adalah sebanyak 0.75 - 1.0 mmol/L.
            Magnesium di alam merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium pada tumbuh - tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin di dalam darah pada manusia yaitu untuk pernapasan.
`           Konsentrasi magnesium lebih tinggi daripada unsur mineral lainnya yang tersedia diantara sel - sel jaringan lemak, akan tetapi dengan unsur kalsium lain keadaannya. Konsentrasi kalsium lebih tinggi daripada magnesium. Pemecahan jaringan dan destruksi sel ditemukan selalu berkaitan dengan terjadinya kehilangan tersedianya magnesium di dalam tubuh.

FUNGSI MAGNESIUM
1.      Kofaktor dari berbagai enzim yang terlibat dalam metabolisme energi, sintesis protein, sintesis DNA dan RNA
2.      Transmisi syaraf berlawanan dengan Kalsium. Kalsium menyebabkan ketegangan syaraf, sedangkan magnesium melemaskan syaraf
3.      Kontraksi otot
Berlawanan dengan Kalsium. Kalsium merangsang kontraksi otot, sedangkan magnesium mengendorkan otot.
4.      Pembekuan darah
5.      Berlawanan dengan Kalsium.
Kalsium mendorong penggumpalan darah, sedangkan magnesium mencegah penggumpalan darah.
6.      Mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium di dalam e-mail gigi
7.      Memelihara potensial listrik jaringan syaraf dan membran sel.

METABOLISME  MAGNESIUM
Absorbsi Magnesium
1.    Dengan cara transpor aktif, magnesium terutama diabsorbsi di usus halus.
2.    Difusi pasif.
            Hanya sebanyak 30% magnesium diabsorbsi pada konsumsi yang tinggi, sedangkan pada konsumsi rendah sebanyak 60%. Di dalam darah  magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas, atau dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil.
       Keseimbangan magnesium di dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian eksresi melalui urine.
1.      Eksresi magnesium meningkat oleh hormon tiroid, aldosteron, pada asidosis, serta pada kekurangan fosfor dan kalsium.
2.      Eksresi magnesium menurun karena pengaruh hormon kalsitonin, glukagon, dan PTH (Paratiroid Hormon) terhadap reabsorbsi pada tubula ginjal.
                                    Magnesium dalam darah turun


                                                           

                                                          PTH meningkat

            Reabsorbsi (penyerapan kembali) Magnesium pada tubulus ginjal meningkat
Hal- Hal yang Meningkatkan Absorbsi Magnesium
            Absorbsi kalsium dipengaruhi oleh faktor - faktor yang sama yang memengaruhi absorbsi kalsium, kecuali vit D tidak berpengaruh (Almatsier, 2001) antara lain :
1.      Kebutuhan tubuh
Jika kebutuhan tubuh terhadap magnesium meningkat, maka penyerapannya juga akan meningkat.
2.      Suasana asam di dalam saluran cerna
3.      Lama bahan makanan di dalam saluran cerna
Semakin lama bahan makanan berada di dalam saluran cerna, maka akan semakin besar kemungkinan zat - zat yang ada dalam bahan makanan tersebut untuk diserap masuk kedalam pembuluh darah.
4.      Kurangnya mineral kompetitif lainnya dalam makanan

Hal- Hal yang Menghambat Absorbsi Magnesium
1.      Suasana basa
Sama seperti kalsium, pada suasana basa magnesium juga akan membentuk kristal sehingga tidak dapat diserap oleh tubuh.
2.      Asupan tinggi dari serat makanan (40 - 50 gr/hari) menurunkan penyerapan Magnesium.
Seperti kita ketahui serat berfungsi mempercepat waktu transit bahan makanan dalam saluran cerna. Jika makanan sebentar dalam saluran cerna kemungkinan magnesium yang terdapat dalam bahan makanan yang kita konsumsi untuk diserap lebih rendah. Asupan tinggi dari serat makanan menurunkan penyerapan Magnesium
3.      Asupan tinggi zinc (142 mg/hari) menurunkan penyerapan Magnesium.
4.      Adanya mineral kompetitif  lainnya yang saling bersaing satu sama lain untuk diabsorbsi. Contohnya kalsium, besi, dan tembaga yang mempunyai valensi +2. Kalsium, besi, atau tembaga yang dimakan terlalu banyak akan menghambat absorbsi magnesium.

SUMBER MAGNESIUM
            Magnesium tersebar luas pada makanan hewani maupun makanan nabati. Terutama dari sayuran hijau, serealia tumbuk, biji - bijian dan kacang - kacangan. Daging, susu dan hasil olahnya, serta coklat juga merupakan sumber magnesium yang baik.

ANGKA KECUKUPAN MAGNESIUM yang dianjurkan
            Angka kecukupan magnesium sehari yang dianjurkan berdasarkan WNPG (2004) untuk wanita usia (19 - 29 thn) adalah 250 mg.

AKIBAT KEKURANGAN MAGNESIUM
            Kekurangan magnesium jarang terjadi karena makanan. Kekurangan magnesium bisa terjadi pada kekurangan protein dan energi serta sebagai komplikasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi dan atau penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena). Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urine) juga dapat menyebabkan kekurangan magnesium. Kekurangan magnesium berat menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan dalam petumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang atau tetanus, gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma, dan gagal jantung.


AKIBAT KELEBIHAN MAGNESIUM
            Akibat kelebihan magnesium belum diketahui dengan pasti. Kelebihan magnesium biasanya terjadi pada penyakit gagal ginjal. Pada penyakit gagal ginjal, maka ginjal tidak akan mampu melakukan fungsi penyaringan (filtrasi) yang dilakukan oleh nefron ginjal, magnesium yang seharusnya dibuang melalui urine akan kembali ke aliran darah, sehingga magnesium di dalam darah akan tinggi.


DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Kartasapoetra dan Marsetyo. 2012. Ilmu Gizi. Jakarta : Rineka Cipta
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2004. Ilmu Gizi Jilid I untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: PT Dian   Rakyat










.